Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 01:49:35【Resep Pembaca】819 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Konter bahan makanan sehat di pusat belanja.(Freepik)Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ek

Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, dan sengatan panas bisa berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis serta penyakit yang dipicu oleh pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus berpeluang meningkat semasa kondisi cuaca ekstrem.
"Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar ngak mudah sakit," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata dr. Faisal, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Ia mengangakan bahwa konsumsi makanan yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Asupan vitamin D juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
Makanan sumber vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Baca juga: Kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah diabetes
Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi seimbang, menurut dokter, penting pula untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh semasa kondisi cuaca ekstrem.
Kebutuhan cairan orang dewasa sekitar 30 sampai 35 mililiter per kilogram berat badan. Dengan demikian, orang dengan berat badan 60 kilogram punya kebutuhan cairan antara 1,8 liter sampai 2,1 liter.
Dokter Faisal juga menyampaikan pentingnya mengupayakan tubuh punya waktu istirahat antara tujuh sampai delapan jam sehari.
"Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berpeluang menghadapi kondisi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober 2025 hingga awal November 2025.
Pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan ini, hujan lebat dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.
Baca juga: Siasat membiasakan anak menerapkan pola makan sehat
Baca juga: Jadwal sarapan konsisten penting untuk penuaan yang sehat
Suka(5593)
Artikel Terkait
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Ekonomi TW
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar